Friday, June 6, 2014

Binatang yang keluar dari Dalam Laut



Wahyu 13:1-10 Binatang yang keluar dari dalam laut 
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
13:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. 



Ketika masih berumur belasan lahun saya perneh menonton sebuah film di bioskop di mana seekor monster yang sangat besar keluar dari dalam laut untuk menakut-nakuti penduduk sebuah kota yang besar. Ketika membaca Wahyu 13:1, kita mungkin mengira bahwa kita berada di dunia Hollywood semacam itu. Kita telah melihat bahwa ada beberapa binatang simbolis dalam Kitab Wahyu; seperti naga dalam pasal yang terdahulu (Wahyu 12 merupakan salah satu contoh). Tetapi binatang apakah ini? Jelas binatang ini tidak seperti binatang lain yang ada. Apakah binatang ini berasal dari dunia dongeng? Apakah binatang ini merupakan ciptaan Hollywood? Apa arti binatang ini? 

Yohanes mungkin telah mendasar kan gambaran semacam itu pada Daniel 7, yang menuliskan satu rangkaian yang terdiri dari empat binatang. Ketiga binatang pertama serupa dengan binatang yang dapat dikenali, meskipun dengan tambahan at au perubahan. Binatang yang keempat tidak termasuk dalam binatang apapun yang dikenal, hanya "mendahsyatkan dan menakutkan dan sangat kuat." Satu-satunya ciri fisik adalah binatang itu mempunyai gigi besi dan sepuluh tanduk. Binatang yang terdapat dalam Kitab Wahyu ini tampaknya ada kaitannya dengan binatang tersebut. 

Binatang ini merupakan penjelmaan Iblis. Ketujuh kepala dan sepuluh tanduk binatang itu sama dengan gambaran tentang Iblis dalam Wahyu 12:3. Dan ini tidak mengherankan, karena naga (Iblis) memberikan kepada binatang itu kekuatan, takhta, dan kekuasaannya yang besar." Binatang itu menggambarkan kekuatan Iblis di bumi. Binatang itu bagi Iblis sarna seperti Kristus bagi Bapa. Bahkan ia juga menjadi Kristus palsu karena ia mengalami luka yang mematikan dan kemudian disembuhkan, kematian dan kebangkitan yang palsu. Karena peristiwa itu ia disembah di bumi. 

Kedua kalinya binatang ini muncul dalam Wahyu 17:3. Pasal ini menjelaskan (ayat 8-13) bahwa simbolisme pada binatang itu mempunyai lebih dari satu arti. Kesepuluh tanduk itu adalah sepuluh raja yang memerintah bersama penguasa yang besar dan mendukung penguasa itu. Ketujuh kepala itu adalah tujuh bukit (simbol yang jelas untuk Rornawi) dan tujuh raja. Tidak seperti sepuluh raja yang memerintah secara serentak, ketujuh raja ini memerintah secara bergantian. Yohanes hidup pada zaman raja keenam memerintah. Binatang itu sendiri adalah raja yang kedelapan. Tetapi binatang yang diilhami oleh Iblis itu asal mulanya yang sebenarnya adalah di dalam "jurang maut," tempat roh Iblis dipenjarakan. 

Karena kejelasan dari simbolisme yang terdapat dalam Wahyu 17:9, tampaknya jika kita mengetahui cara Yohanes menghitung jumlah penguasa Romawi, akan cukup mudah untuk mengungkapkan siapa sebenarnya binatang itu. Ia tentu kaisar kegelapan dari Romawi, karen a Yohanes hidup pada zaman kaisar keenam. Kenyataan bahwa Dewan kota Roma menganggap beberapa penguasa sebagai Allah dan bahwa beberapa penguasa, khususnya Dornitian, menyatakan keilahian mereka, dan Aalah seorang, yaitu Caligula, berusaha membangun patungnya di Yerusalern, memperkuat kesan ini (bandingkan dengan Wahyu 13:8,14). Sayangnya kita tidak tahu dengan siapa Yohanes akan memulai perhitungan itu atau apakah ia tidak akan menyertakan beberapa kaisar yang hanya memerintah dalam jangka .waktu pendek. Demikian pula kita tidak mengetahui masa hidupnya dengan pas ti. Waktu yang baik telah di ten tukan untuk Domitian (91-96 Sebelum Maseh i, penanggalan tradisional) dan juga Calba (68 Sebelum Masehi). Tidak satu pun dan tanggal-tanggal tersebut yang memenuhi persyaratan untuk adanya kaisar kedelapan yang sesuai dengan gambaran binatang tersebut. 

Tetapi ada masalah lain mengenai identifikasi binatang ini. Seperti telah kita lihat, ketujuh kepala tersebut mempunyai dua arti, salah satunya adalah Romawi (ketujuh bukit), dan yang lain adalah tujuh raja. Beberapa orang menganggap raja-raja itu sebagai penguasa yang sebenarnya dari Romawi (seperti dalam pola di atas), sedang yang lain melihatnya sebagai kerajaan atau kekaisaran. Dalam Daniel 7: 17 istilah yang diterjemahkan "kerajaan" dalam Alkitab versi NIV sebenarnya berarti "raja" dalam bahasa Aram. Hal itu berarti bahwa Yohanes mungkin berubah pandangan dari Romawi dan para kaisarnya menjadi sederetan kekaisaran. 

Akhirnya, dalam skenario Kitab Wahyu sering terjadi penulisnya tiba-tiba "menghilang" dari lingkungan sejarah masa kini dan melihat pada kejadian-kejadian yang akan datang. Contoh yang bagus mengenai hal ini terdapat dalam Daniel 12:1. Pasal 11 memberi kita gambaran mengenai konflik antara kekaisaran Seleucid dan Ptolemaic, yang berpuncak pada penguasa Seleucid yaitu Antiochus IV Epiphanes 075-163 Sesudah Masehi). [ika kita membaca sejarah 1 Makabe atau Josephus, akan mudah bagi kita untuk mengenali masing-masing orang. Tetapi dalam Daniel 12 kita tidak lagi berada dalam alam sejarah. Kita melewati periode Daniel 11 menuju akhir sejarah. Karena binatang tersebut "telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut" (Wahyu 17:8), Yohanes tampaknya ingin mengatakan bahwa kekuatan Iblis yang pernah dihancurkan (atau mungkin-dilemparkan ke dalam Jurang Maut) akan muncul kernbali, bahwa seorang kaisar baru akan muncul. Hal ini melampaui apa yang ada di luar Kekaisaran Romawi. 

Jika dern ikian, apa yang dapat kita katakan mengenai binatang itu? Dalam penglihatannya, Yohanes melihat munculnya sebuah makhluk pada akhir zaman. Ia adalah penjelmaan Iblis yang menuntut untuk disembah. Makhluk tersebut akan ditemani oleh makhluk kedua yang tampaknya tidak begitu berbahaya ("bertanduk dua sama seperti anak dornba," mungkin memberi kesan adanya kesamaan dengan Kristus, yaitu Anak Domba), tetapi makhluk itu akan berbicara mcwakili lblis ("ia berbicara seperti seekor naga," Wahyu 13:11). Makhluk yang kedua akan membuat manusia menyembah makhluk yang pertama. Kemunculan keduanya berhubungan dengan periode penganiayaan yang hebat selama 3,5 tahun pada akhir zaman. Yohanes memandangnya berdasarkan Rornawi yang diketahuinya, mungkin ia mengharapkan dalam hatinya bahwa hal itu akan terjadi selama masa hidupnya. Telah kita lihat tadi bahwa penglihatan-penglihatan dalam Kitab Wahyu mungkin telah tertunda, seperti penglihatan Yunus, karena pertobatan menjadi Kristen yang tersebar luas di Kekaisaran Roma. Apakah memang itu yang terjadi atau tidak, semua skenaria mengenai akhir zaman (seperti skenario Paulus dalam 2Tesalonika 2) sependapat bahwa mereka melihat penjelmaan Iblis, seperti Antiachus IV Epiphanes pada zamannya, sebelum inkarnasi dari Yesus Kristus terjadi. 

Arti hal ini bagi gereja adaIah bahwa apa yang dapat diharapkan mengenai akhir zaman bukanlah perbaikan secara bertahap atau pengkristenan dunia sampai Kristus muncul, melainkan penginjilan yang menghadapi penganiayaan yang akan menjadi sangat hebat sebelum akhir zaman. Tentu saja banyak orang Kristen pernah merasa telah hidup dalam zaman binatang seperti itu, misalnya mereka yang hidup dalam zaman Napoleon, Hitler, atau Stalin. Tetapi mereka salah karena akhir zaman belum tiba. Meskipun demikian, akankah mereka yang hidup dalam zaman binatang yang sebenarnya lebih baik keadaannya? Tidak seorang pun dari kita mengevaluasi waktu kita sendiri dengan baik. Yang penting adalah orang Kristen harus menghadapi para penganiaya secara tepat, baik mereka yang berperilaku seperti binatang (misalnya Hitler) maupun yang benar-benar binatang. Gambaran Yohanes menunjukkan bahwa binatang itu berada dalam kekuasaan Allah. Waktunya terbatas. Kedatangan dan kehancurannya berada dalam kekuasaan Allah. Penganiayaan yang dilakukannya akan digunakan Allah untuk menyempurnakan gereja Allah. Tanggapan yang diharapkan, dengan demikian, adalah komitmen yang teguh kepada Allah. Tanggapan semacam itu tidak akan salah dalam menghadapi penganiayaan apapun, meskipun kita tidak yakin apakah itu binatang yang sesungguhnya atau bukan. 

0 comments:

Post a Comment

Game